Minggu, 09 Desember 2012

Kumpulan Materi Seminar HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi)

Logo HAKI

Seminar dan pameran yang diselenggarakan HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia), merupakan salah satu event favorit yang ditunggu- tunggu para insinyur konstruksi, khususnya yang berkecipung di proyek-proyek bangunan gedung tinggi. Berikut adalah kumpulan dari materi- materi HAKI selama 6 tahun terakhir. Materi tersebut dengan baik hati di share oleh Pak Wiryanto Dewobroto di blog beliau. Silahkan jika ingin mendownload.


SEMINAR HAKI 2011
  1. Development of seismic design criteria for the New RSNI 03-1726-201x (I Wayan Sengara)
  2. RSNI 03-1726-201x (Bambang Budiono) - presentasi 2.56 Mb
  3. Standar Nasional Indonesia tentang Tata Cara Perancangan Struktur Beton Pracetak dan Prategang untuk Bangunan Gedung (Binsar Hariandja dan Harry Nugraha Nurjaman) - paper 111 kb
  4. Standar Nasional Indonesia tentang Metode Uji dan Kriteria Penerimaan Sistem Strutur Rangka Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak untuk Bangunan Gedung (Harry Nugraha Nurjaman) - paper 1.11 Mb
  5. Dampak Persyaratan Geser Dasar Seismik Minimum pada RSNI 03-1726-201x pada Gedung Tinggi Terbangun (Suradjin Sutjipto) - paper 242 kb
  6. Membrane Structure : A Modern and Aesthetic Structural System (FX Supartono) - paper 1.9 Mb
  7. Pengembangan Metoda MPA Struktur Beton Bertulang dengan Ragam Torsi dan Respon Momen Lentur (Lingga Kencana Octaviansyah) - paper 442 kb
  8. Perilaku Struktur Kolom Beton Bertulang dengan Modifikasi Pemasangan Tulangan Pengekang akibat Beban Aksial dan Lateral Siklis (Anang Kristianto) – paper 0.9 Mb
  9. Notes on 3D Multi masses Dynamic Analysis (Hadi Rusjanto Tanuwidjaja) - paper 0.6 Mb
  10. Dynamic Response of Structural Machine Foundation due to Rotating Force (Wisnu Widayat) – paper 0.7 Mb
  11. Sistem Lantai Komposit dari Bahan Pracetak Support Beam, Curve Tile dan Beton Cor di tempat (Andreas Triwiyonono) - paper 0.6 Mb 
  12. Sistem Pracetak Beton sebagai Sistem Konstruksi Hijau:  Studi Kasus Perbandingan Energi Konstruksi di Pembangunan Rumah Susun di Batam (Harry Nugraha Nurjaman) – paper 1.4 Mb
  13. Building Information System (Tekla) – presentasi 2 Mb
  14. Melangkah ke Depan: Dari Analysis Statik Linier menuju Analysis Dinamik Non-Linier (Davy Sukamta) - paper 358 kb
  15. Best Practice Guidelines for the Use of Wind Tunnel Testing in The Structural Design of Building (Mark P. Chatten) – paper 0.8 Mb
  16. Construction of Bored Tunnels in Urban Areas Essential Techniques for Succes (Peter Barnett) – paper 0.7 Mb
  17. Simulasi Numerik Penomena Progressive Collapse pada Struktur Beton Bertulang akibat Beban Ledakan Bom (Elvira) – paper 0.36 Mb
  18. Studi Kegagalan Struktur Precast pada Beberapa Bangunan Tingkat Rendah akibat Gempa Padang 30 September 2009 (Josia Irwan Rastandi) - paper 2.5 Mb 
  19. Public Safety and Seismic Rehabilitation of Existing Building due to Increased Seismic Risk (Dradjat Hoedajanto) – paper 0.1 Mb
  20. High Damping Rubber Bearing for Seismic Protection of Building (Nobua Murota) - paper 6.4 Mb
  21. Waterproofing for Roofing (Handi Prajitno) -  paper 571 kb
  22. Durability of Concrete (Jozef Van Beeck)
  23. Green Innovation in Cement Application (Dian Wydiatmoko)
  24. Rehabilitation of Infrastructures using Fibre-reinforced Polymer (FRP) Strengthening Technology (Wee Keong ONG) – paper 0.7 Mb
  25. Era Baru Perancangan Struktur Baja berbasis Komputer memakai Direct Analysis Method – AISC 2010 (Wiryanto Dewobroto) - paper 0.5 Mb
  26. Perencanaan Struktur Rangka Baja dengan Bressing Tahan Tekuk (Rhonita D. Andarini) – paper 1 Mb
  27. Perilaku link panjang dengan pengaku Diagonal Badan pada Sistem Struktur Rangka Baja Tahan Gempa (Nidiasari) – paper 1 Mb


SEMINAR HAKI 2010

DESIGN, TESTING AND INNOVATIVE CONSTRUCTION
  1. Perkembangan dan Kemajuan Konstruksi Gedung Tinggi dan Besmen Dalam
    Davy Sukamta (down-load PDF 856 kb)     *** menang di kategori terpopuler ***
  2. Wind Engineering Large Structures In Indonesia. A State Of The Art Review
    M.J. Glanville dan L.S Cochnar (down-load PDF  378 kb)
  3. Struktur Transparant-Dimensi Baru Dalam Konstruksi Bangunan
    Harianto Hardjasaputra (down-load PDF 581 kb)
STANDARD AND CODES
  1. Seismic Performance Evaluation & Retrofit Approaches Of Irregular Gravity Load Designed Reinforced Concrete Frame Buildings
    Jimmy Chandra (down-load PDF 1678 kb)
  2. Keandalan Formula Kekuatan Tekan Rata-Rata Perlu Beton Normal Berdasarkan SNI 03-2847-2002
    Muhamad Abduh dan Yoyo Lukiman (down-load PDF 197 kb)
  3. Implikasi Konsep Seismic Design Category (SDC) – ASCE 7-05 Terhadap Perencanaan Struktur Tahan Gempa Sesuai SNI 1726-2002 & 2847-2002
    Rachmat Purwono dan Takim Andriono (down-load PDF 225 kb)
MATERIALS AND TESTING
  1. Perilaku Lekatan Baja Tulangan U-50 Tempcore Terhadap Beban Monotonik Dan Siklik
    Annie Retika dan Iswandi Imran (down-load PDF 1153 kb)
  2. How To Make High Performance And Green Structural Concrete
    Hadi Rusjanto. T (down-load PDF 145 kb)
  3. HOLCIM
  4. Waterproof And Durable Concrete Protection With Hydrophobic Impregnation
    Handi Prajitno dan Dr. Hartmut Ackermann (down-load PDF 485 kb)
  5. Silent Piling Technologies For Sustainable Construction In Indonesia
    GOH Teik Lim (down-load PDF 1492 kb)
STRUCTURAL PERFORMANCE AND BEHAVIOUR
  1. Evaluasi Kinerja Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus Bercoakan 40% Di Wilayah Beresiko Gempa Tinggi Di Indonesia
    Ima Muljati dan Benjamin Lumantarna (down-load PDF 424 kb)
  2. Pengaruh Bentuk Dan Orientasi Serat Terhadap Perilaku Cabut (PullOut) Serat Baja
    Sholihin As’ad (down-load PDF 796 kb)
  3. Kajian Numerik Perilaku Link Panjang Dengan Pengaku Diagonal Badan pada Sistem Rangka Baja Berpengaku Eksentrik
    Nidiasari dan Bambang Budiono (down-load PDF 758 kb)
MC ANALYSIS AND DESIGN
  1. Peta Gempa Baru Untuk Indonesia
    Masyhur Irsyam (down-load PDF 2458 kb)
  2. Analisis Response Bangunan ICT Universitas Shiah Kuala Yang Memakai Slider Isolator Akibat Gaya Gempa
    Daniel Rumbi Teruna Dan Hendrik Singarimbun (down-load PDF   541 kb)
  3. Apakah Jakarta Sudah Aman Terhadap Gempa ?
    Dradjat Hoedajanto (down-load PDF 1027 kb)
STRUCTURAL PERFORMANCE AND BEHAVIOUR
  1. Perilaku Aktual Bangunan Gedung Dengan Sistem Pracetak Terhadap Gempa Kuat
    Hari Nugraha Nurjaman, Lutfi Faisal dan H.R. Sidjabat (down-load PDF 509 kb)
  2. Passive Fire Protection On Structural Steel Buildings
    PT. International Paint Indonesia (down-load PDF  1471 kb)
  3. Perkuatan Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP)
    Fikri Alami (down-load PDF 768 kb)
STRUCTURAL PERFORMANCE, DESIGN AND CONSTRUCTION
  1. Jembatan Nasional Suramadu, Konstruksi Approach Bridge
    Eko Prasetyo (down-load PDF 582 kb)
  2. Aspek Penting Dan Petunjuk Praktis Dalam Perencanaan Struktur Gedung Di Dekat Pusat Gempa
    Nathan Madutujuh (down-load PDF  331 kb)
  3. Resiko Otomatisasi Komputer Pada Perancangan Struktur
    Wiryanto Dewobroto, Wawan Chendrawan (down-load PDF 556 kb)
  4. Perencana Dan Optimasi Struktur Beton Prategangan Statik Tak Tertentu
    Yoyong Arfiadi (down-load PDF 1154 kb)
SEISMICITY AND EARTHQUAKE ENGINEERING
  1. Padang Earthquake Of September 30, 2009 Why It Is So Devastating
    Sindur P. Mangkoesoebroto (down-load PDF 727 kb)     *** menang di kategori paling sesuai  tema ***
  2. Site-Specific Seismic Response Analysis (SSRA) On Liquefiable In Jakarta
    Sindhu Rudianto dan Bobby Soedjono (down-load PDF 502 kb)
  3. Studi Seismoteknik Daerah Muria Untuk Kelayakan Dan Keselamatan Rencana Pusat Listrik Reaktor Daya PLRD-Ujung Lemah Abang-Ula-Jepara-Jawa Tengah
    Engkon K. Kertapati, Sukahar, Eka Adi Saputra (down-load PDF 860 kb)


SEMINAR HAKI 2009

  1. Menuju Praktek Konstruksi Yang Lebih Baik
    Ir. Davy Sukamta – Isinyur Profesional Utama HAKI
    Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia 2008-2011
    (download *.pdf 1483 kb)
  2. Profesionalisme Sebagai Dasar Dari Kebenaran Praktek Konstruksi
    Assoc. Prof. Dradjat Hoedajanto STSi., MEng., PhD., IPU HAKI
    (download *.ppt 5755 kb)
  3. Hal Mendasar Yang Masih Menjadi Kendala Perancangan Struktur Beton Pemikul Beban Gempa Di Indonesia
    Hadi Rusjanto Tanuwidjaja
    Dosen Tetap Fakultas Teknik Sipil Universitas Trisakti Jakarta
    Direktur Utama PT Haerte Widya Konsultan Engineers Jakarta
    (download *.pdf 657kb)
  4. Performance-Based Seismic Resistant Design mengacu pada Rekomendasi Los Angeles Tall Building Structural Design Council dan Council on Tall Building and Urban Habitat
    Dradjat Hodajanto, ST.Si, M.Eng., Ph.D
    Ir. Djoni Simanta, MT.
    ArisAryanto, ST., MT.
    (download *.ppt 4502 kb)
  5. Permasalahan Detailing Pada Bangunan Beton Bertulang Sederhana Tahan Gempa
    Iswandi Imran dan Dradjat Hoedajanto
    Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
    Li Bing dan Kimreth Meas
    LIEN Institute for Environment, Nanyang Technological University, Singapore
    (download *.pdf 542 kb)
  6. Ultra High Performance Concrete – Beton Generasi Baru berbasis teknologi nano
    Harianto Hardjasaputra
    Guru Besar Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan
    (download *.pdf 283 kb)
  7. The Impact of our Environment on Concrete Durability
    Mr. Charles T. Kidd
    President Director P.T. Sika Indonesia.

    (download *.pdf 487 kb)
  8. Studi Eksperimental Sambungan Kolom-Kolom Pada Sistem Beton Pracetak Dengan Menggunakan Sleeves
    Iswandi Imran, Liyanto Eddy, Mujiono, Elvi Fadilla
    (download *.pdf 765 kb)
  9. Kajian Kinerja Link Yang Dapat Diganti Pada Struktur Rangka Baja Berpengaku Eksentrik Tipe Split-K
    Muslinang Moestopo, Yudi Herdiansah, Ben Novarro Batubara
    (download *.pdf 1205 kb)


SEMINAR HAKI 2008
  • Kecenderungan Perkembangan Konsep Perencanaan Struktur Tahan Gempa di Dunia
    Dradjat Hoedajanto (Abstrak PDF 20 Kb)
  • Designing High Rise Building – Australian Experience
    Richard Green
Wind Resistant Design
  • Aerodynamic Response Of Long Span Cable Stayed Concrete Bridge
    FX. Supartono (PDF 2852 kb)
  • Analisis Flutter Jembatan Tacoma Narrows Lama
    Made Suangga & Andi Wiryana (PDF 483 kb)
  • Perencanaan Ketahanan Angin Jembatan Cable Stayed Suramadu
    Made Suangga & Subagyo (PDF 742 kb)
Earthquake Resistant Design and Construction
  • Analisa Dinamik Arah Gaya Geser Tower pada Struktur Podium Multi Tower
    Josia I Rastandi (PDF 203)
  • Cara menentukan pemberhentian Tulangan Balok Sistem Penahan Beban Gempa dengan memanfaatkan Output Post Processor ETABS dan Drawaing Interchange Format (DXF)
    Sugia Mulyana
  • Bottom-Up Construction pada Gedung 48 Lantai + 5 Basement Plaza Indonesia II – Jakarta
    Davy Sukamta (PDF 476 Kb)
  • Pengujian Tahan Gempa Sistem Pracetak untuk Bangunan Bertingkat Tinggi dan Penerapan Pada Program Pembangunan 1000 Tower Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi
    Hari Nugraha Nurjaman, H.R. Sidjabat (PDF 4.57 Mb)
  • Korelasi Nilai N-SPT dengan Unit End Bearing dan Skin Friction untuk Fondasi Bored pile pada tanah Clay-Shale, Studi Kasus Jembatan Surabaya – Madura
    Masyhur I, Nugroho A. Endra S, Atyanto B Soebagyo, Siska R.I., E. Prasetyo, M. Suangga (PDF 492 Kb)
Seismicity and Earthquake Engineering
  • Ketahanan Beton Mutu Tinggi dengan Kandungan Fly Ash kelas C terhadap Abrasi dan Tumbukan
    Annisa M. Magenda, Andreas Bambang, Mudji Irmawan
  • Use of Fine Mesh for Confinement of Rectangular RC Columns
    Tavio, Rachmat Purwono, E. Dwisukmawati
  • Reinforcement Sistem – Ficher Carbon Fiber
    Muljady Wongsonegoro
  • Perilaku Lentur Kolom Beton Mutu Tinggi yang dikekang dengan Baja Mutu Tinggi
    Zulfikar Djauhari, Iswandi Imran (PDF 592 Kb)
HARI KE-2 TGL 20 AGUSTUS 2008
  • Active Faults, Tsunami, and Ground-Motion Hazard Assements
    Danny Hilman Natawijaya (PDF 1180 Kb)
  • Necessity of Site Effect Assement in Seismic Microzonation for Indonesia
    Fumio Kaneko, Shukyo Segawa, Tatsukichi Tanaka (PDF 79 Kb)
Earthquake Engineering and Design
  • Analisis Struktur Daktail pada Struktur Portal Terbuka dan Sistem Ganda dengan Metoda Kekakuan Sekan
    Bambang Budiono, Edo Permana (PDF 141 Kb)
  • Applicability Metoda Desain Kapasitas pada Perancangan Struktur Dinding Geser Beton Bertulang
    Iswandi Imran, Ester Yuliari, Suhelda, A. Kristianto (PDF 257 Kb)
  • Analisis Kapasitas Struktur dengan Incremental Dynamic Analysis (IDA) Pendekatan Modal Pushover Analysis (MPA) Struktur Beton Bertulang
    Bambang Budiono, Ferry Wibowo (PDF 468 kb)
  • Performance Based Design, Sebaiknya menggunakan Model Pushover Analysis atau Capacity Spectrum Method ?
    Benjamin Lumantarna (PDF 77 Kb)
Material and Component – Seismicity
  • Penggunaan Baja U-50 dan Permasalahannya
    Hadi Rusjanto T. (PDF 111 Kb)
  • Pengaruh Pengaku tengah dalam meningkatkan kuat tekan Penampang Baja Ringan – Studi Analitis dan Experimental
    Nathan Madutujuh, Bambang Suryoatmono, Iswandi Imran
  • Russia Federation Towers – A Structural Glazing Facade at the Highest Stage of Energy Saving
    Jorg Szybalski
  • Necessity of Seismic Disaster Assement for Intra-Plate Earthquakes : An Example of Active Fault Investigation in Japan
    Michio Morino, Fumio Kaneko, Tatsikichi Tanaka
  • Seismisitas dan Model Zona Subduksi di Indonesia Resolusi Tinggi
    Sri Widiyantoro (PDF 828 Kb)
Seismicity and Earthquake Engineering
  • Seismotektonik Ujung Lemah Abang -  Ula Jepara – Jawa Tengah
    Engkon K. Kertapati, Sukahar Eka A. Saputra
  • Recommendation on Seismic Hazard Spectra for Highrise Building in Jakarta Area Based on Probabilistic Analysis Adopting Next Generation Attenuation Functions
    I Wayan Sengara
  • Usulan Ground Motion untuk Batuan Dasar Kota Jakarta dengan Perioda Ulang Gempa 500 tahun untuk Analisis Site Specific Response Spectra
    Masyhur Irsyam, Hendriyawan, Donny T.D., Engkon K, Bigman M.H, Davy Sukamta (PDF 224 Kb)
  • Uncorrelated Synthetic Ground Motions Compatible with SNI 03-1726-2003 Design Spectra
    Sindur P. Mangkoesoebroto



SEMINAR HAKI 2007

DESIGN and CONSTRUCTION


  1. DAC-1: “Apakah Jakarta Aman Terhadap Gempa Desain ?”, Dradjat Hoedajanto
  2. DAC-2: “Perancangan Tahan Gempa Gedung 48 Lantai Plaza Indonesia II Jakarta“, Davy Sukamta (down-load PDF 346 kb)
  3. DAC-3: “Jembatan Cable-Stayed Grand Wisata – Perencanaan dan Pelaksanaan“, FX Supartono (down-load PDF 1901 kb)


DESIGN and MATERIALS

  1. DAM-1: “M-System – Konstruksi Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan”, Ing. Pettinari
  2. DAM-2: “Pelaksanaan Post-Tensioning Un-Bonded Slab Pada Struktur Gedung 43 Lantai Apartemen Citylofts Jakarta“, J. Tjintamijarsa, Yohanes Prakoso R., Muhammad Aras Lapong (down-load PDF 514kb)
  3. DAM-3: “Kajian Eksperimental Kinerja Panel Lantai Dan Panel Dinding Hebel“, Dradjat Hoedajanto, Iswandi Imran, Aris Aryanto (down-load PDF 223 kb)
  4. DAM-4: “Seismic Safety Post-Installed Fixings and Strengthening”, Dr. J. Buhler
  5. DAM-5: “Holcim Experienced in Mass Concreting (9.070 m3)“, Hans Fuchs, Juhans Suryantan (down-load PDF 393kb)


EARTHQUAKE ENGINEERING

  1. EQE-1: “Kerusakan Bangunan pada Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 : Akibat Kebelum-jelasan Kode, Sosialisasi atau Pelaksanaan ?“, Widodo (down-load PDF 532 kb)
  2. EQE-2: “West Sumatra Earthquake, 6 March 2007, Structural Damage Report“, Teddy Boen (down-load PDF 4293 kb)
  3. EQE-3: “Evaluasi Cepat Sistem Rangka Pemikul Momen Tahan Gempa“, Rahmat Purwono, Tavio (down-load PDF 106 kb)
  4. EQE-4: “Pertimbangan pada Perbaikan dan Perkuatan Struktur Bangunan Pasca Gempa”, Hartono
KEYNOTE SPEAKERS
  1. KS-3: “Experimental Test of PRC Coupling Beams Under Simulated Seismic Loading“, Dr. Pam Hoat Joen, Univ of Hongkong (down-load PDF 1736 kb)
  2. KS-4: “What Indonesia Can Learn From the New Seismic Design Maps in the USA”, Dr. Nicolas Luco, USGS
EARTHQUAKE RESISTANT DESIGN
  1. ERD-1: “Seismic Chart in Performance-Based Earthquake Engineering“, Sindur P.Mangkoesoebroto (down-load PDF 613 kb)
  2. ERD-2: “Beberapa Ketentuan Baru Mengenai Desain Struktur Baja Tahan Gempa“, Muslinang Moestopo (down-load PDF 428 kb)
  3. ERD-3: “Penyederhanaan Cara Perhitungan Struktur untuk Bangunan Tahan Gempa Tertentu“, Ratna K. Gunawan, Anwar Susanto, S.P. Limasalle (down-load PDF 352 kb)
  4. ERD-4: “Perencanaan Bangunan Tahan Gempa dengan Menggunakan Basic Isolator (LRB). Contoh Kasus Gedung Auditorium Universitas Cendrawasih Papua“, Daniel Rumbi Teruna (down-load PDF 333 kb)


STRUCTURAL PERFORMANCE and BEHAVIOUR

  1. SPB-1 : “Pengaruh Keretakan Beton dalam Analisis Struktur Beton“, Wiratman Wangsadinata (down-load PDF 295 kb)
  2. SPB-2: “Usulan Kurva Tegangan-Regangan Beton Mutu Tinggi Terkekang Welded Wire Reinforcement“, Benny Kusuma, Tavio (down-load PDF 361 kb)
  3. SPB-3 :”Perilaku Kekuatan dan Daktilitas Kolom Beton Bertualang Mutu Tinggi yang dikekang Baja Mutu Tinggi“, Zulfikar Djauhari,Iswandi Imran, Herlien D. Setio (down-load 119 kb)
  4. SPB-4: “Analisis Respon Struktur Tahan Gempa Dengan Metoda Simulasi Hibrida Menggunakan Telematika Kolaborasi Cyber“, Bambang Budiono (down-load PDF 968 kb)
  5. SPB-5: “Semi Active Variable Damping untuk Mengurangi Pengaruh Getaran Akibat Gempa“, Yoyong Arfiadi (down-load PDF 383 kb)


SEISMICITY and EARTHQUAKE ENGINEERING

  1. SEE-1: “Site Specific Respons Spektra dan Analisis Dinamik untuk Kota Jakarta”, Masyhur Irsyam
  2. SEE-2: “New Attenuation Relation for Earthquake Ground Motions in Indonesia Considering Deep Source Events“, Rizkita Parithusta (down-load PDF 535 kb)
  3. SEE-3: “Correlation of Site Condition – Building Damages and Ground Rupture of the 27 May 2006 Yogyakarta Earthquake Center Java and Microzonation of the Area Damage“, Engkon K. Kertapati, Marjiyono (down-load PDF 295 kb)
  4. SEE-4: “3-Dimensional Source Zones Probabilistic Seismic Hazard Analyis for Jakarta and Site-Specific Response Analysis for Seismic Design Criteria of 45-Storey Plaza Indonesia II Building“, I Wayan Sengara, Hendarto, Engkon K. Kertapati, Davy Sukamta, Putu Sumiartha (down-load PDF 298 kb)
SUPPLEMENTAL PAPER
  1. Inovasi Teknologi dan Sistem Beton Pracetak di Indonesia: Sebuah Analisa Rantai Nilai“, Muhamad Abduh (down-load PDF 143 kb)
  2. Perbandingan Kuat Tekan dan Permeabilitas Beton yang Menggunakan Semen Portland Pozzolan dengan yang Menggunakan Semen Portland Tipe I“, I Made Alit Karyawan Salain (down-load PDF 39 kb)
  3. Potensi Ferosemen untuk Rumah Tahan Gempa“, Masdar Helmi (down-load PDF 901 kb)
  4. Alat Bantu Desain Komponen Struktur Baja Berdasarkan SNI 03-1729-2002“, Armen Adekristi et. al (down-load PDF 407 kb)


SEMINAR HAKI 2006
  1. Etika Profesi dalam Karya Konstruksi, ( down-load PDF 32 kb )
    Dradjat Hoedajanto
    Associate Professor, Ph.D., IPU;
    Dosen dan Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan – FTSL – ITB
    Ketua Program Sertifikasi Profesi – HAKI – INDONESIA.
  2. Studi Komparatif Desain Penampang Elemen Beton Akibat Kombinasi Aksial dan Lentur Berdasarkan “UNIFIED DESIGN PROVISION” (ACI 318-2002) dan “LIMIT STATE METHOD” (SNI 2847-2002) (down-load PDF 659 kb)
    Bambang Piscesa , Ir. Iman Wimbadi, Ms., Ir. Mudji Irmawan, Ms.
    Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
  3. Kuat Geser Kolom Beton Bertulang Penampang Lingkaran yang Diperbaiki dengan Metode Concrete Jacketing (down-load PDF 483 kb)
    Andreas Triwiyono(1) , Iwan Wikana(2)
    (1) Jurusan Teknik Sipil FT-UGM, Yogyakarta
    (2) Fakultas Teknik Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta
  4. Studi Perbandingan Respon Struktur Non Linier Pada Struktur Beton Bertulang di bawah Beban Gempa dengan Standar FEMA 273 dan ATC 40 (down-load PDF 174 kb)
    Dr.Ir. Bambang Budiono,M.E., APU ; Yusuf Royanes Goro,ST.,MT.
    Program Studi Teknik Sipil – FTSL- ITB
  5. Core dan Outrigger Sebagai Sistem Lateral pada Apartment The Peak (down-load PDF 2619 kb)
    Oleh : Ir. Davy Sukamta – IPU
    Pimpinan DavySukamta & Partners, konsultan struktur di Jakarta dengan track record 210 proyek selama periode 14 tahun terakhir. Ia menjabat sebagai Ketua HAKI periode 1999 – 2002, 2002 – 2005 dan 2005 – 2008. Ia telah merancang beberapa supertall buildings antara lain Amartapura 1 (52 lantai), Chrysant Tower (47 lantai) dan The Peak at Sudirman (55 lantai).
  6. Beton  Ramah  Lingkungan (down-load PDF 482 kb)
    Dr.Ir. FX. Supartono
    Lektor Kepala, Dept. Teknik Sipil UI dan Tarumanagara, Direktur PT. Partono Fondas Engineering Consultant.
  7. Menuju Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Beton Masa Kini untuk Bangunan Bertingkat Tinggi di Indonesia (down-load PDF 242 kb)
    Hadi Rusjanto Tanuwidjaja
    Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta
    Direktur Utama PT Haerte Widya Konsultan Engineers, Jakarta
  8. Konsep Metode Pengujian dan Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Sistem Pracetak untuk Bangunan Gedung (down-load PDF 572 kb)
    DR. Ir. Hari Nugraha Nurjaman,MT
    Lektor, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia,                                                         
    Sekretaris Umum Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI)
  9. Pengaruh Jenis Baja Tulangan terhadap Perilaku Plastifikasi Elemen Struktur SRPMK (down-load PDF 508 kb)
    Iswandi Imran, R. Simatupang, E. Pamujie dan M. Gunawan
    Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Bandung
  10. Perilaku Pelat Komposit Alkadeck : Studi Eksperimental dan Analisis (down-load PDF 450 kb)
    Iswandi Imran(1), Made Suarjana(1), Marie Hamidah(2), Erwin(2) dan M. Sadikin Rasad(3)
    (1) Staf Pengajar KK Rekayasa Struktur, FTSL – ITB
    (2) Asisten Laboratorium Struktur dan Bahan, FTSL – ITB
    (3) Kepala Balai Sains Bangunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Balai Penelitian dan Pengembangan PU, Departemen Pekerjaan Umum
  11. Reinforcement Continuity and Integrity in High Rise Buildings in 3rd Millennium (down-load PDF 438 kb)
    J. Raybaud-Gines (Business Development Manager, Dextra Manufacturing Co., Ltd., Bangkok, Thailand)
    T. Jirapummin (Regional Sales Manager, Dextra Manufacturing Co., Ltd., Bangkok, Thailand)
  12. Dampak Pembatasan Waktu Getar Alami Fundamental pada Bangunan Gedung Tingkat Rendah (down-load PDF 1,099 kb)
    Josia Irwan Rastandi
    Staf pengajar tetap pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
  13. Seismic Design Criteria for Suramadu Cable Stayed Bridge (down-load PDF 389 kb)
    Ir. Masyhur Irsyam, MSE., PhD.; Ir. Donny T. Dangkua ; Ir. Dyah Kusumastuti, MT., PhD.
    Faculty of Civil Engineering and Enviromental, Bandung Institute of Technology
  14. Evaluasi Kinerja Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus dengan Variasi Panjang Bentang (down-load PDF  169 kb)
    Harun Alrasyid , Mudji Irmawan , Tavio
    Jurusan Teknik Sipil ITS
  15. Kinerja Link dengan Sambungan Baut pada Struktur Rangka Berpengaku Eksentrik (down-load PDF 221 kb)
    Muslinang Moestopo(1) dan Aulia Mirza(2)
    (1)Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung ; Peneliti Kelompok Riset Struktur Bangunan, Pusat Rekayasa Industri, Institut Teknologi Bandung)
    (2) Alumni Magister Rekayasa Struktur, Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung)
  16. Indonesia Earthquake Sources a Trend Toward New Tectonic Setting (down-load PDF 1496 kb)
    Rizkita Parithusta
    Kyushu University – Japan
    Indonesia Center for Earthquake Engineering
  17. Seismic Re-Evaluation of Complex Building Structures Using Pushover Analysis with Consideration of Higher Modes (down-load PDF 316 kb)
    Sindur P. Mangkoesoebroto and Anastasia M. Santoso
    Institute of Technology Bandung, and The Indonesia Centre for Earthquake Engineering
  18. Ketentuan-ketentuan SNI 03-1726-2002 yang Perlu diubah (down-load PDF 479 kb)
    S.P. Limasalle, Anwar Susanto & Ratna K. Gunawan
    Staf dosen tetap Fakultas Teknik jurusan Sipil Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida)
  19. Extreme Element Forces of Plan Irregular Building Structures (down-load PDF 531 kb)
    Ir. Sugia Mulyana
    Principal, PT Rekacipta Kinematika Consulting Engineers. Lecturer, Institute Sains & Teknologi Nasional – Jakarta.
  20. The Accuracy of Nonlinear Static Seismic (Pushover) Procedures  (down-load PDF 941 kb)
    T. Boen(1) and T. N. Tjhin(2)
    (1) Senior Advisor, World Seismic Safety Initiative (WSSI), Indonesia
    (2) Structural Engineer, Buckland & Taylor Ltd., Canada
  21. MDOF Effects on Analisa Beban Angin pada Bangunan Industri Berdasarkan Peraturan AS/NZS 1170.2:2002 (down-load PDF 709 kb)
    Wawan Chendrawan(1), Weny Surjana(2), Agnes Yenny Astuti(2), dan Takim Andriono(3)
    (1) Direktur PT Gistama Intisemesta – Jakarta
    (2) Perencana Struktur PT Gistama Intisemesta – Jakarta
    (3) Dosen Pasca Sarjana Teknik Sipil – UK Petra


    Sumber :http://engineerwork.blogspot.com/2012/03/kumpulan-materi-seminar-haki-himpunan.html
READ MORE - Kumpulan Materi Seminar HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi)

Minggu, 01 Juli 2012

Tutorial Cara Membuat Shortkey Pada SAP 2000

Ketika anda melakukan sebuah perintah yang dilakukan berulang kali, tentu akan lebih cepat jika anda menggunakan shortkey, opo kui shortkey?  shortkey yakni perintah pendek yang dilakukan melalui keyboard hanya dengan menekan tombol yang bisa kita tentukan sendiri, berikut ini tak ajari cara bagaimana to sakjane membuat shortkey pada program SAP 2000, pada contoh tutorial ini shortkey dibuat pada perintah menampilkan beban yang sudah dimasukan pada model struktur kita, selamat menngikuti..

1. Buka program SAP 2000 anda,  tutorial ini saya menggunakan SAP versi 10.01, btw ojo kuatir tutorial ini cocok untuk semua versi, he3x
2. Arahkan mouse anda di sembarang toolbar, misal toolbar save atau undo, lalu klik kanan, pilih customize, lihat gambar dibawah Tutorial Cara Membuat Shortkey Pada SAP 2000
2. Pilih tombol keyboard, lihat gambar dibawah
Tutorial Cara Membuat Shortkey Pada SAP 2000
3. jika benar akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini, lalu berikan perintah sesuai urutan nomornya, no 1 lalu 2. adalah menentukan menu yang mana yang ingin dibuat shortkeynya, 3. ketik shortkey yang diinginkan, 4, klik assign untuk melanjutkan, jika benar shortkey akan masuk di kolom kanan, lalu 5. tekan tombol close, lalu close lagi
Tutorial Cara Membuat Shortkey Pada SAP 2000
4. selesai, silahkan coba shortkey anda..
Sumber: http://blogargajogja.com/tutorial/tutorial-cara-membuat-shortkey-pada-sap-2000.html
READ MORE - Tutorial Cara Membuat Shortkey Pada SAP 2000

Rabu, 29 Februari 2012

Pengukuran Waterpas

A.    DASAR TEORI

Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
  • Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis unting-unting.
  • Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
  • Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
  • Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
  • Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
  • Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
  • Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
  • Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.


Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.
Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :

          2BT = BA + BB

Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
                 BA = Bacaan benang atas waterpass
                 BB= Bacaan benang bawah waterpass
Bila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan salah pembacaan atau pembagian skala pada rambu ukur tersebut tidak benar.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ada dua macam pengukuran waterpass yang dilaksanakan, yaitu :
1.      Pengukuran Waterpass Memanjang
2.      Pengukuran Waterpass Melintang
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengukuran waterpass adalah
a.      Pengukuran Waterpas Memanjang
                 Beda tinggi antara titik A dan B adalah :

        ΔhP1P2 = BTP1 – BTP2                             

  Adapun : ΔhP1P2 = beda tinggi antara titik P1 dan P2 

               BTP1   = bacaan benang tengah di titik P1 

              BTP2   = bacaan benang tengah di titik P2

                       
Jarak antara A dengan P1 adalah :
            do = 100 × (BAP1 – BBP1)
Adapun : dAP   = jarak antara titik A dan P
                BAA = bacaan benang atas di titik A
                BBA = bacaan benang bawah di titik A
            Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di tengah-tengah titik yang akan diukur. Hal ini untuk meniadakan kesalahan akibat tidak sejajarnya kedudukan sumbu teropong dengan garis arah nivo.

b.      Pengukuran Waterpass Melintang




            Beda tinggi antara titik 1 dan 2 adalah :
            Δh12 = BT1 – BT2
               Adapun : Δh12 = beda tinggi antara titik 1 dan titik 2
                                 BT1  = bacaan benang tengah di titik 1
                                 BT2  = bacaan benang tengah di titik 2
                Beda tinggi antara titik 1 dan titik P adalah :
                Δh1P = BT1 – TP
                Adapun : Δh1P = beda tinggi antara titik 1 dan titik P
                                 BT1  = bacaan benang tengah di titik 1
                                 TP    = tinggi pesawat



Berikut adalah kesalahan–kesalahan yang biasa dilakukan di lapangan :
1.      Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat di sebabkan karena mata si pengamat kabur, angka rambu ukur yang hilang akibat sering tergores, rambu ukur kurang tegak dan sebagainya.
2.      Penempatan pesawat atau rambu ukur yang salah.
3.      Pencatatan hasil pengamatan yang salah.
4.      Menyentuh kaki tiga (tripod) sehingga kedudukan pesawat / nivo berubah.

B.                 MAKSUD

Pengukuran ini mempunyai maksud untuk :
·         Menentukan beda tinggi dari setiap titik pada jalan yang lurus serta menentukan elevasi setiap titik tersebut dari titik tetap (Bench Mark) yang telah ditetapkan.
·         Menentukan kedalaman dasar saluran, tinggi tanggul kiri dan kanan serta tinggi as jalan di setiap titik yang berbeda agar dapat menggambarkan profil melintang.

                                        C.    PERALATAN
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran  waterpass ini adalah sebagai berikut:
·         Waterpass.
·         Statip.
·         Unting-unting.
·         Payung.
·         Dua buah rambu ukur.
·         Meteran.
·         Paku.
·         Palu
·         Cat.
·         Kuas kecil.


D.    CARA PELAKSANAAN
            Urut-urutan pelaksanaan dari pengukuran waterpass adalah sebagai berikut:
Pengukuran Waterpass Memanjang :
1.      Menentukan titik awal pengukuran serta titik tetap (Banch Mark) yang digunakan.
2.      Memberi tanda pada titik awal tersebut dengan menggunakan paku dan cat  sebagai titik P1.
3.      Menentukan titik A yang berjarak 25 meter didepan titik P1, dan titik P2 yang berjarak 25 meter didepan titik A dan seterusnya dengan memberi tanda dengan cat hingga titik terakhir, yaitu titik P11 sejauh 500 m dari titik awal.
4.      Mendirikan tripod tepat diatas titik P1 dan meletakkan alat ukur waterpass diatas tripod tersebut dengan menyekrup bagian bawahnya.
5.      Memasang Unting-unting dan mengusahakan agar unting-unting tersebut tepat menunjuk ke titik P1.
6.      Mengatur sekrup  pengungkit agar gelembung nivo terletak di tengah-tengah tabung.
7.      Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak diletakkan di titik BM kemudian ditembak dari titik P1 tersebut (usahakan letak bak vertikal)
8.      Kemudian benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass, yaitu : d =  100 x (BA-BB) dan 2  x BT  = BA + BB. Jika hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang kembali.
9.      Setelah titik BM diukur, waterpas dipindahkan ke titik A kemudian titik P1 dan P2 ditembak/diukur. Setelah itu alat dipindahkan ke titik B untuk penembakan/pengukuran ke titik P2 dan P3,dan seterusnya hingga titik terakhir yaitu titik J dan melakukan penembakan kembali ketitik awal untuk bacaan pulang hingga titik A.
10.  Melakukan penghitungan dan kesalahan yang diperbolehkan. Jika selisih beda tinggi antara pengukuran pergi dengan pengukuran pulang melampaui kesalahan ynag diijinkan, maka Pengukuran harus diulang kembali.


Pengukuran Waterpass Melintang :
1.      Pesawat didirikan tepat diatas dititik P1 yang telah ditandai dengan cat.
2.      Setelah unting-unting menunjuk tepat ke titik P1, sekrup pengukit diatur sedemikian rupa hingga gelembung nivo tepat ditengah-tengah.
3.      Menentukan  titik-titik yang akan ditentukan ketinggiannya, lalu mengukur jarak titik-titik tesebut dari pesawat. Titik-titik tersebut adalah titik 1, 2, 3, dst.
4.      Menyipat titik-titik yang telah ditentukan tersebut serta titik BM, sementara pemegang  rambu membetulkan posisi  rambu ukur (baak) spaya tegak betul.
5.      Setelah letak rambu ukur vertikal, benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass, yaitu : d = 100 x (BA-BB) dan 2 x BT = BA + BB. Jika hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang       kembali.
6.      Setelah titik-titik tersebut disipat, maka pesawat dipindahkan ke titik P2 yang telah diberi tanda cat, kemudian mengulang langkah-langkah no.2 s/d no.5. prosedur ini diulang untuk posisi pesawat di P3, P4, dan seterusnya hingga titik terakhir, yaitu titik P11.
7.      Melakukan penghitungan beda tinggi terhadap titik-titik tersebut.

E.     DATA DAN PERHITUNGAN
·         Pengukuran Waterpass memanjang
a.       Elevasi titik awal, yaitu titik A adalah :
Elevasi A = Elevasi BM + (bacaan Benang Tengah BM – tinggi                           pesawat di P1)
                 = 82,5500 + (1,119 – 1,490)
                 = 82,1790 m
b.      Elevasi B  = Elevasi A + ΔhAB
      = 82,1790 + (- 0,071)
     = 82,1080 m
                        Dan seterusnya, seperti terlihat dalam tabel 1.1.


·         Pengukuran Waterpass Melintang
a.       Tempat Pesawat di titik A
Elevasi 82,1790 m, dan tinggi pesawat 124 cm
Elevasi 1 = Elevasi A + (tinggi pesawat di A – BT1)
               = 82,1790 + (1,240 – 1,115)
               = 82,3040 m
Elevasi 2 = Elevasi A + (tinggi pesawat di A – BT2)
               = 82,1790 + (1,240 –1,063)
               = 82,3560 m
Dan seterusnya.

v     TITIK A
Elevasi = + 82,179 m ; Tinggi Pesawat = 124 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1129
1115
1101
2,80
0,125
82,3040
2
1077
1063
1049
2,80
0,052
82,3560
3
1078
1062
1046
3,20
0,001
82,3570
4
2086
2069
2052
3,40
-1,007
81,3500
5
2087
2067
2047
4,00
0,002
81,3520
6
2088
2065
2042
4,60
0,002
81,3540
7
1068
1062
1038
3,00
1,003
82,3570
8
1088
1062
1036
5,20
0
82,3570
9
1139
1113
1087
5,20
-0,051
82,3060
10
1115
1111
1107
0,80
0,002
82,3080
11
1234
1230
1226
0,80
-0,119
82,1890
12
1284
1230
1176
10,80
0
82,1890
13
1298
1229
1160
13,80
0,001
82,1900









v     TITIK B
Elevasi = + 82,1080 m ; Tinggi Pesawat =122 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1105
1091
1077
2,80
0,129
82,2370
2
1054
1040
1026
2,80
0,051
82,2880
3
1055
1039
1023
3,20
0,001
82,2890
4
2058
2041
2024
3,40
-1,002
81,2870
5
2062
2042
2022
4,00
-0,001
81,2860
6
2065
2041
2017
4,80
0,001
81,2870
7
1064
1039
1014
5,00
1,002
82,2890
8
1067
1040
1013
5,40
-0,001
82,2880
9
1118
1091
1064
5,40
-0,051
82,2370
10
1132
1091
1050
8,20
0
82,2370
11
1252
1211
1170
8,20
-0,12
82,1170
12
1267
1212
1157
11,00
-0,001
82,1160
13
1281
1211
1141
14,00
0,001
82,1170

v     TITIK C
Elevasi = + 82,0670 m ; Tinggi Pesawat =120 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1051
1037
1023
2,80
0,163
82,2300
2
1005
991
977
2,80
0,046
82,2760
3
1008
992
976
3,20
-0,001
82,2750
4
2210
2193
2176
3,40
-1,201
81,0740
5
2218
2197
2176
4,20
-0,004
81,0700
6
2220
2195
2170
5,00
0,002
81,0720
7
1023
997
971
5,20
1,198
82,2700
8
1024
996
968
5,60
0,001
82,2710
9
1076
1048
1020
5,60
-0,052
82,2190
10
1089
1048
1007
8,20
0
82,2190
11
1208
1165
1124
8,40
-0,117
82,1020
12
1218
1163
1108
11,00
0,002
82,1040
13
1230
1160
1090
14,00
0,003
82,1070





v     TITIK D
Elevasi = + 81,9670 m ; Tinggi Pesawat =139 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1248
1271
1258
-1,00
0,119
82,0860
2
1236
1223
1210
2,60
0,048
82,1340
3
1237
1222
1207
3,00
0,001
82,1350
4
2652
2632
2620
3,20
-1,41
80,7250
5
2218
2197
2176
4,20
0,435
81,1600
6
2643
2619
2595
4,80
-0,422
80,7380
7
1246
1221
1196
5,00
1,398
82,1360
8
1248
1220
1192
5,60
0,001
82,1370
9
1300
1272
1244
5,60
-0,052
82,0850
10
1313
1271
1229
8,40
0,001
82,0860
11
1455
1413
1371
8,40
-0,142
81,9440
12
1467
1411
1355
11,20
0,002
81,9460
13
1483
1412
1341
14,20
-0,001
81,9450

v     TITIK E
Elevasi = + 81,9070 m ; Tinggi Pesawat = 152 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1414
1400
1386
2,80
0,12
82,0270
2
1362
1348
1334
2,80
0,052
82,0790
3
1364
1348
1332
3,20
0
82,0790
4
2967
2950
2933
3,40
-1,602
80,4770
5
2978
2956
2934
4,40
-0,006
80,4710
6
2978
2952
2926
5,20
0,004
80,4750
7
1376
1349
1322
5,40
1,603
82,0780
8
1379
1350
1321
5,80
-0,001
82,0770
9
1430
1401
1372
5,80
-0,051
82,0260
10
1442
1400
1358
8,40
0,001
82,0270
11
1581
1539
1497
8,40
-0,139
81,8880
12
1596
1540
1484
11,20
-0,001
81,8870
13
1610
1539
1468
14,20
0,001
81,8880





v     TITIK F
Elevasi = + 81,8180 m ; Tinggi Pesawat = 139 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1394
1380
1366
2,80
0,01
81,8280
2
1412
1379
1346
6,60
0,001
81,8290
3
1443
1381
1319
12,40
-0,002
81,8270

READ MORE - Pengukuran Waterpas